Minggu, 11 September 2016

What is Malthusian Catastrophe?

Populasi di dunia saat ini meningkat secara eksponensial. Peningkatan populasi secara eksponensial akan menyebabkan tingkat sustainability menjadi semakin rendah. Sesungguhnya pernyataan tersebut telah dikemukakan 200 tahun yang lalu oleh Thomas Maltus. Thomas Maltus mengemukakan bahwa populasi manusia dari tahun ke tahunnya meningkat secara eksponensial yang berarti bahwa setiap periode pertumbuhannya menjadi dua kali lipat dari periode sebelumnya. Sementara itu produksi sumber makanan (agriculture) mengikuti distribusi aritmatika yang berarti dari tahun ke tahun jumlah produksi makanan meningkat sebesar angka yang konstan dari period eke periode selanjutnya. Berikut ini merupakan tabel perbandingan pertumbuhan penduduk dan jumlah produksi makanan dari periode ke periode selanjutnya:
Pertumbuhan penduduk secara eksponensial
Periode
1
2
3
4
5
Jumlah
1
2
4
8
16

Jumlah produksi makanan dengan distribusi aritmatika
Periode
1
2
3
4
5
Jumlah
2
4
6
8
10

Kedua tabel tersebut dapat digambarkan menjadi suatu grafik yang berhubungan satu dengan yang lain, yaitu antara peningkatan jumlah penduduk dengan jumlah produksi makanan. Berikut ini merupakan gambar grafik:
Perpotongan garis populasi dan jumlah produksi makanan disebut point of crisi

Pada gambar grafik antara peningkatan jumlah penduduk dan jumlah produksi makanan didapatkan suatu pertanyaan besar dan adanya point of crisis (titik di mana jumlah populasi yang ada telah melebihi jumlah produksi makanan), yakni “Apakah yang akan terjadi pada populasi yang telah melewati point of crisis?. Hal inilah yang disebut dengan Malthusian Catastrophe (jumlah populasi yang melebihi carrying capacity dan melebihi jumlah produksi makanan akan menyebabkan kelaparan, kesengsaraan dan kemiskinan). Sesungguhnya point of crisis dapat ditekan apabila produksi makanan juga mengikuti distribusi secara eksponensial, sehingga hal tersebut akan meminimalkan tingkat kelaparan yang dapat terjadi.

Prediksi Thomas Maltus mengenai kelaparan dan kesengsaraan yang terjadi akibat dari meningkatnya jumlah populasi memang benar terjadi pada tahun 1800 (setelah Thomas Maltus mengemukakan prediksinya) di Inggris. Kondisi saat itu di Inggris memang terjadi peningkatan populasi secara eksponensial, sehingga kelaparan, kesengsaraan dan kemiskinan terjadi di Inggris. Kondisi penduduk di Inggris jika dibandingkan pada zaman batu sangat mengenaskan. Hal tersebut dikarenakan kondisi masyarakat pada zaman batu standar hidupnya lebih baik daripada standar hidup penduduk Inggris pada tahun 1800, sehingga dapat dikatakan kondisi penduduk di Inggris pada saat itu memiliki tingkat sustainability yang rendah. Seiring dengan perkembangan zaman dan waktu, prediksi dari Thomas Maltus tidak benar lagi seluruhnya. Hal tersebut mengakibatkan munculnya pandangan baru atau yang disebut dengan “Neo Malthusian”. Neo Malthusian merupakan pandangan baru bahwa seiring dengan meningkatnya jumlah populasi di dunia tidak sepenuhnya menyebabkan bencana kelaparan, kesengsaraan dan kemiskinan. Hal ini memang benar ditunjukkan oleh kondisi penduduk Inggris saat ini dibandingkan dengan tahun 1800 (sesaat setelah Thomas Maltus mengemukakan prediksinya) menunjukkan perbandingan 50 kali jauh lebih makmur saat ini dibandingkan dengan saat itu (1800). Hal tersebut dapat terjadi karena peningkatan populasi juga berdampak terhadap perkembangan teknologi maupun perekonomian di dunia, sehingga perekonomian negara meningkat dan perkembangan teknologi dapat terjadi secara signifikan. Oleh karena itu peningkatan jumlah populasi manusia secara eksponensial belum tentu menyebabkan bencana kelaparan, kesengasaraan dan kemiskinan dapat terjadi. Pada sebelumnya memang peningkatan populasi manusia dapat menyebabkan peningkatan pemakaian sumber daya alam juga, akan tetapi apabila peningkatan populasi manusia juga berdampak pada perekonomian negara serta perkembangan teknologi baru yang dapat menciptakan atau memperbaharui sumber daya alam yang telah dipakai maka bencana kelaparan, kesengsaraan dan kemiskinan sesungguhnya dapat ditekan maupun diminimalkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar