Era globalisasi telah mengakibatkan perkembangan yang
sangat signifikan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang teknologi.
Teknologi yang semakin berkembang mengakibatkan seluruh dunia dapat mengetahui
berita atau kabar di belahan dunia lain dapat diketahui dengan cepat. Hal
itulah yang mendasari adanya transparansi di era sekarang ini. Transparansi
tidak hanya terdapat pada bidang teknologi saja melainkan transparansi juga
terdapat di perusahaan. Pada zaman dahulu (sebelum perkembangan teknologi yang
pesat) seorang salesman menjual
produk dengan cara konvensional, seperti menawarkan produk dengan kualitas
terbaik, janji-janji menawan, dsb. Hal itulah yang disebut sebagai “marketing 1.0”. Era marketing 1.0 menunjukkan bahwa salesman
dapat menjual produk hanya dengan sebatas rekan kerja melainkan tidak
memahami kebutuhan emosional dari konsumen yang dilayani. Setelah era marketing 1.0 berlalu, selanjutnya
muncul era marketing 2.0. Pada era
ini seorang salesman dari sebuah
perusahaan menjual produk dan memikirkan bagaimana membuat konsumen-konsumen
yang dilayani menjadi setia terhadap supplier
(perusahaan). Seorang salesman dituntut
untuk lebih memikirkan hubungan secara personal terhadap konsumen yang
dilayani, seperti memerhatikan kebutuhan emosional yang sesungguhnya dibutuhkan
oleh konsumen yang bersangkutan. Hubungan secara personal dengan konsumen dapat
membuat konsumen tersebut setia dengan produk yang dijual.
Perkembangan globalisasi pada saat ini juga
memunculkan era marketing 3.0, yakni
sekarang suatu perusahaan tidak hanya menjual produk dan memerhatikan kebutuhan
konsumen saja melainkan harus memiliki nilai positif di balik nilai jual suatu
produk. Seperti produk pasta gigi, di Indonesia terdapat perusahaan pasta gigi
yang tidak hanya menjual produk yang diproduksi, namun produk tersebut mengajak
seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga kebersihan dan merawat gigi dengan
cara menyikat gigi dengan rutin (dua kali dalam sehari). Hal inilah yang
disebut dengan menjadikan dunia lebih baik lewat produk yang ditawarkan.
Berikut ini merupakan tabel perbandingan antara marketing 1.0, marketing
2.0 dan marketing 3.0:
|
Marketing 1.0
|
Marketing 2.0
|
Marketing 3.0
|
Target
perusahaan
|
Menjual produk
|
Menjual produk
dan membuat konsumennya menjadi loyal
|
Mengutamakan
nilai atau makna positif di balik penjualan produk
|
Sudut pandang
perusahaan terhadap konsumen
|
Mass
buyers
|
Kebutuhan
konsumen dengan tingkat rasional dan emosional konsumen
|
Konsumen yang
secara holistic memiliki mind, heart, dan spirit.
|
Konsep pemasaran
|
Pengembangan
produk
|
Pengembangan
produk dan hubungan intimasi dengan konsumen
|
Nilai-nilai atau
makna positif
|
Nilai yang
dijual perusahaan
|
Fungsional
|
Fungsional dan
emosional
|
Fungsional,
emosional dan spiritual
|
Interaksi dengan
konsumen
|
Transaksi yang
bersifat one to many
|
Hubungan
intimasi yang bersifat secara personal (one
to one)
|
Kolaborasi antar
beberapa konsumen (many to many)
|
Panduan
Pemasaran
|
Spesifikasi
produk yang ditawarkan
|
Positioning
perusahaan
dan kebutuhan konsumen secara emosional
|
Visi, misi dan values dari perusahaan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar